Indonesia
merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hal ini jelas
menjadi tantangan tersendiri bagi kaum LGBT di negeri ini. Keberadaan mereka
merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima ajaran agama, terutama Islam,
Katolik, dan Kristen. Faktanya jumlah mereka semakin bertambah, dan mulai
membentuk komunitas-komunitas tertentu di tingkat daerah bahkan sempat
menggelar kongres di kota-kota besar, meskipun belum berhasil mewujudkan
kepentingan mereka untuk mendapat pengakuan dan jaminan hak asasi manusia dari
pemerintah. Sekali lagi ini bukan perkara mudah mengingat Indonesia merupakan
negara yang banyak dipengaruhi pandangan-pandangan agama yang ada, belum lagi
Indonesia sejak lama menganut budaya ketimuran yang jelas tidak mengenal gaya
hidup semacam itu.
Namun,
menurut kelompok kami, alangkah bijaksananya jika kita menilik masalah ini dari
kacamata HAM dan prinsip hidup sehari-hari saja. Maksudnya di sini, kami lebih
setuju dengan prinsip, “selama mereka tidak mengganggu kita, buat apa kita
repot” . Selama ini, kami pribadi tidak pernah mendapat gangguan dari aktivitas
kaum LBGT yang ada di sekitar kita. Mereka hidup dengan jalan mereka sendiri
sama seperti kita hidup sesuai jalan kita masing-masing. Dengan rasa toleransi
dan menghargai , kami merasa kerusuhan akibat kongres – kongres LGBT tak akan
terjadi dan hidup ini akan aman. Untuk masalah agama , itu masalah personal
masing-masing individu dan Tuhannya, toh kita juga bukan manusia sempurna yang
luput dari dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar