Ini
dia , sesuatu yang menggugah rasa ingin tahu kita tentang sepak terjang kaum
LGBT di Yogyakarta sekaligus sebagai media memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Studi HAM. Kami menuju ke sana dalam rangka melakukan observasi tentang
aktivitas apa saja yang dilakukan oleh para waria di pondok pesantren.
Bayangkan waria yang sering dikaitkan dengan hal-hal negatif dan jauh dari
esensi agama ternyata memiliki pondok pesantren yang membimbing mereka tentang
agama.
Di
bawah pimpinan Ibu Mardiani yang juga merupakan salah satu transgender, Ponpes
ini telah membentuk suatu komunitas yang secara rutin melakukan pengajian
(termasuk belajar baca tulis Al Quran) di rumahnya yang tidak seberapa luas. Di
tempat ini, kami melakukan observasi sekaligus pengabdian sebagai bentuk
dukungan kita terhadap aktivitas positif yang mereka lakukan. Dan dari
perkenalan kami dengan Bu Mardhiyani kami mendapat banyak inspirasi tentang
kegigihannya untuk tetap menjadi transgender tanpa melupakan agama dan Tuhan
sebagai penuntun hidupnya. Beliau bahkan memiliki anak asuh yang kini sudah
memasuki usia sekolah dan ia selalu bersyukur bahwa beliau masih bisa membiayai
sekolah putrinya dengan tetap menjalankan ponpesnya ini.
Satu
agenda dan impian terbesar yang beliau sampaikan pada kami adalah rencananya
untuk menggelar Pengajian Akbar yang melibatkan seluruh waria se-Indonesia. Alhamdulillah
yah... :P beliau sudah mendapat sinyal positif dari sponsor dan beberapa pihak
terkait untuk mewujudkan impiannya inii. Nah sekarang kita tunggu pengajiannya
ya bu.. kami selalu mendukung aksi positif Ibu.. J
dan tentu terimakasih atas segala bantuan dan kebaikan Ibu dalam proses
pengerjaan tugas kami.